Program studi PGSD STKIP PGRI Pacitan melaksanakan kuliah umum bertema “Desain Pembelajaran 3 Dimensi” secara daring pada Jumat (17/5/2024). Mega Isvandiana Purnamasari, selaku Kaprodi PGSD dalam sambutannya menyampaikan pentingnya belajar tentang pembelajaran tiga dimensi.

“Pembelajaran tiga dimensi saat ini, bukan hanya sedang ngetrennya saja. Tapi dapat membuat pembelajaran lebih seru. Harapan kami mahasiswa nanti mendapatkan bekal yang luar biasa, silahkan ditanyakan apa yang perlu ditanyakan, silahkan digali ilmu dari Bapak Urip!” ujarnya.

Pada sambutan selanjutnya, Ketua STKIP PGRI Pacitan Dr. Mukodi memberikan catatan, poin terpenting yang harus dipahami bahwa pembelajaran di era digital seperti ini, guru, tenaga kependidikan dan calon guru di dunia persekolahan harus paham dan menguasai teknologi informatika.

“Hidup di era ini penuh dengan Artificial Intelligence (AI), sehingga AI menjadi tools of teaching and learning,” ungkapnya.

Dengan demikian, Mukodi menegaskan kepada para mahasiswa harus mampu memanfaatkan teknologi, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

“Tapi harus diingat, AI ibarat sebuah senjata. Guru yang harus mengendalikan dan menentukan. Bukan AI (senjata) yang menentukan guru (the man behind the gun),” jelasnya.

Dalam kuliah umum ini Pengembang Teknologi Pembelajaran P4TK Yogyakarta Urip Wahyono, SSn, MSn, menegaskan bahwa di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, literasi digital menjadi kunci untuk memanfaatkan internet dengan bijak.

“Era seperti ini kita tidak bisa meninggalkan internet. Cukup melalui medsos untuk komentar tanpa datang ke negara lain,” ujar Urip Wahyono.

Menurutnya, internet berperan signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembuatan materi pembelajaran. Namun, karena kemudahan akses informasi yang ditawarkan oleh internet, literasi digital menjadi sangat penting untuk memastikan penggunaan yang bertanggung jawab dan bermanfaat. Urip Wahyono menunjukkan tingginya tingkat penggunaan media sosial di Indonesia sebagai contoh.

Berdasarkan data yang ia paparkan, Youtube memiliki 153,12 juta pengguna (88 persen), Whatsapp 146,16 juta (84 persen), Facebook 142,68 juta (82 persen), Instagram 137,46 juta (79 persen), Twitter 97,44 juta (56 persen), Line 87 juta (50 persen), Messenger 87 juta (50 persen) dan Linkedin 60,9 juta pengguna (35 persen).

“Total populasi pengguna media sosial di Indonesia mencapai 174 juta,” ungkap Urip Wahyono.

Kuliah umum ini juga diwarnai dengan praktik pembuatan perangkat pembelajaran model video animasi menggunakan AI oleh para mahasiswa. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar.

Similar Posts